Rabu, 14 Desember 2011

Pembuatan Pakan Ikan

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pakan terdiri dari dua macam yaitu pakan alami dan pakan buatan. Di antara kedua jenis pakan tersebut, terdapat kelebihan dan kekurangannya.Oleh karena sebab itu, peternak perlu memperhatikan perbedaan kedua jenis pakan tersebut agar dapat menentukan saat yang tepat untuk menggunakan pakan alami atau pakan buatan. Pakan alami biasanya digunakan dalam bentuk hidup dan agak sulit untuk mengembangkanya, karena memperlukan perlakuan khusus sebelum pakan tersebut diberikan kepada ikan. Sedangkan pakan buatan,dapat diartikan secara umum sebagai pakan yang berasal dari olahan beberapa bahan pakan yang memenuhi nutrisi yang diperlukan. Pakan buatan sering dijumpai dalam bentuk pellet (Syahputra, 2005).

Nutrisi (nutrion) adalah kandungan gizi yang dikandung pakan yang diberikan pada ikan budidaya. Apabila pakan yang diberikan pada ikan peliharaan mempunyai kandungan nutrisi yang cukup tinggi maka hal ini tidak saja menjamin hidup dan aktivitas ikan tetapi juga mempercepat pertumbuhanya. Oleh karena itu, pakan yang diberikan pada ikan budidaya selama dipelihara, tidak hanya sekedar cukup dan tepat waktu, tetapi juga pakan tersebut harus memiliki kandungan nutrisi atau gizi yang tinggi. Bila ikan budidaya mengkonsumsi pakan yang kandungan nutrisinya rendah maka pertumbuhanya terhambat bahkan ikan timbul gejala-gejala tertentu yang disebut kekurangan gizi (Malnutrition) (Kordi dan Ghufron, 2010).


1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dari Praktikum Nutrisi Ikan tentang pembuatan pakan adalah untuk memahami tentang pembuatan pakan dengan pencampuran bahan tepung ikan,tepung kedelai ,dan dedak,tepung jagung ,minyak ikan.

Tujuan dari Praktikum Nutrisi ikan tentang pembuatan pakan adalah agar mahasiwa bisa mempraktekkan tentang pembuatan pakan buatan dengan pencampuran bahan tepung ikan,tepung kedelai,dan dedak dan tepung jagung ,minyak ikan.

1.3 Waktu dan Tempat

Waktu dilaksanakan Praktikum Nutrisi Ikan tentang pembuatan pakan dilaksanakan tanggal 16 November 2011 pada pukul 13.00 WIB.bertempat di Laboratorium Reproduksi, Pemuliaan dan Pembenihan Ikan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya Malang.


2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pertimbangan Pemilihan Bahan Pakan (Tepung Ikan, Kedelai, Jagung, Dedak)

2.1.1. Dedak Halus

Dedak merupakan limbah proses pengolahan gabah, dan tidak dikonsumsi manusia, sehingga tidak bersaing dalam penggunaannya. Dedak mengandung bagian luar beras yang tidak terbawa, tetapi tercampur pula dengan bagian penutup beras itu. Hal ini mempengaruhi tinggi-rendahnya kandungan serat kasar dedak. Tabel 2 berikut menyajikan kualitas nutrisi dedak halus. Kandungan serat kasar dedak 13,6%, atau 6 kali lebih besar dari pada jagung kuning, merupakan pembatas, sehingga dedak tidak dapat digunakan berlebihan. Kandungan asam amino dedak, walaupun lengkap tapi kuantitasnya tidak mencukupi kebutuhan ikan, demikian pula dengan vitamin dan mineralnya. Kandungan Nutrisi Dedak yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Bahan kering

91,0 %

Protein kasar

13,5 %

Lemak kasar

0,6 %

Serat kasar

13.0 %

Energi metabolis

1890,0 kal/kg

Calcium

0,1 %

Total Fosfor

1,7 %

Vitamin

A

Asam Pantotenat

22,0 mg/kg

Riboflavin

3,0 mg/kg

Tiamin

22,8 mg/kg

2.1.2. Tepung Jagung

Selain jagung kuning, masih ada 2 warna lagi, pada jagung (Zea mays), yaitu jagung putih dan jagung merah. Di antara ketiga warna itu, jagung merah dan jagung putih jarang terlihat di Indonesia. Jagung kuning merupakan bahan baku ternah dan ikan yang populer digunakan di Indonesia dan di beberapa negara. Jagung kuning digunakan sebagai bahan baku penghasil energi, tetapi bukan sebagai bahan sumber protein, karena kadar protein yang rendah (8,9%), seperti yang terlihat pada tabel 1, bahkan defisien terhadap asam amino penting, terutama lysin dan triptofan. Xantophyll, dan asam lemak yang baik, jagung kuning tidak diragukan lagi. Asam linoleat jagung kuning sebesar 1,6%, tertinggi diantara kelompok biji-bijian. Komposisi Jagung yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Bahan kering

75 – 90 %

Serat kasar

2,0 %

Protein kasar

8,9 %

Lemak kasar

3,5 %

Energi gross

3918 Kkal/kg

Niacin

26,3 mg/kg

TDN

82 %

Calcium

0,02 %

Fosfor

3000 IU/kg

Vitamin

A

Asam Pantotenat

3,9 mg/kg

Riboflavin

1,3 mg/kg

Tiamin

3,6 mg/kg

2.1.3. Kedelai

Selain sebagai bahan pembuat tempe dan tahu, kacang kedele mentah mengandung “penghambat trypsin” yang harus dihilangkan oleh pemanasan atau metoda lain, sedangkan bungkil kacang kedelai, merupakan limbah dari proses pembuatan minyak kedelai. Yang menjadi faktor pembatas pada penggunaan kedelai ini adalah asam amino metionin. Komposisi Gizi Bungkil Kedelai yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Protein kasar

42 – 50 %

Energi metabolis

2825 - 2890 Kkal/kg

Serat kasar

6 %

Menurut Papaji (2010), Tepung bungkil kedelai merupakan pakan pakan sumber protein nabati terbaik dibandingkan sumber lain. Kandungan Protein 41-45% . Namun, kandungan kalsium ,fosfor .karoten dan vit D –nya Rendah.

2.1.4. Tepung Ikan

Menurut Masyamir (2001), tepung ikan berasal dari ikan sisa atau buangan yang tidak dikonsumsi oleh manusia, atau sisa pengolahan industri makanan ikan, sehingga kandungan nutrisinya beragam, tapi pada umumnya berkisar antara 60 – 70%. Tepung ikan merupakan pemasok lysin dan metionin yang baik, dimana hal ini tidak terdapat pada kebanyakan bahan baku nabati. Mineral kalsium dan fosfornya pun sangat tinggi, dan karena berbagai keunggulan inilah maka harga tepung ikan menjadi mahal. Kandungan Nutrisi Tepung Ikan yaitu:

Komponen

Kandungan

Protein Kasar

60-70 %

Serat Kasar

1,0 %

Kalsium

5,0 %

Fosfor

3,0 %

2.2. Metode Penyusunan Pakan

Menurut Murtidjo (2001), penyusunan makanan ikan, selain perlu memperhitungkan biaya yang efektif dan efisien, memerlukan penanganan yang tepat dan cermat mulai dari pemilihan dan seleksi bahan makanan. Kualifikasi yang diperlukan untuk maksud tersebut adalah pengetahuan tentang makanan ikan, khususnya metode penyusunan makanan ikan.

a. Dasar Penyusunan Pakan Ikan

Dasar pengetahuan penyusunan makanan ikan adalah norma kenversi kandungan zat-zat makanan yang akan digunakan dalam penyusunan makanan ikan. Norma tersebut didasarkan pada kandungan air setiap bahan makanan yang secara umum sangat bervariasi. Bahan makanan, menurut hasil analisis proksimat, secara umum terdiri atas kandungan air dan bahan kering. Bahan kering sendiri terdiri atas protein kasar, ekstrak tanpa nitrogen, serat kasar, lemak kasar, dan abu. Kandungan air pada bahan makanan sangat bervariasi, baik kandungan absolutnya maupun kandungan relatif. Akibatnya, kandungan bahan kering akan bervariasi sesuai dengan bervariasinya kandungan air.

b. Dasar Analisis Nutrisi Pakan Ikan

Penyusunan komposisi makanan ikan memerlukan perhitungan yang cermat. Beberapa cara perhitungan dari yang paling sederhana hingga yang paling rumit dapat dilakukan dengan bantuan computer. Perhitungan penyusunan makanan ikan antara lain dengan system matrik, operasional simpleks, algoritma dan program linear.

c. Metode Pedoman Protein

Untuk metode pedoman protein, susunan komposisi makanan ikan diperhitungkan berdasrkan kandungan protein bahan makanan yang digunakan. Perhitungan metode ini sangat praktis dan sederhana, tetapi mengabaikan kandungan energy makanan ikan. Oleh karena itu, formulasi komposisi makanan ikan yang baik memerlukan perhitungan berkali-kali.

d. Metode Pedoman Energi

Untuk metode pedoman energy, susunan komposisi makanan ikan diperhitungkan berdasarkan kandungan energy metabolism bahan makanan yang digunakan. Perhitungan metode ini sangat praktis dan sederhana, seperti halnya metode pedoman protein. Namun metode ini mengabaikan kandungan protein makanan ikan.


e. Metode Imbangan Protein dan Energi

Untuk metode pedoman imbangan protein dan energy, metode ini menggunakan perhitungan keseimbangan protein dan energy metabolism makanan yang digunakan dalam komposisi makanan ikan. Secara teoristis, cara ini yang paling baik dibandingkan dengan metode pedoman protein ataupun metode pedoman energi. Sebab, metode pedoman imbangan protein dan energi mencangkup perhitungan kombinasi dua arah, sehingga lebih tepat guna.

Metode penyusunan pakan menurut Handajani dan Wahyu (2010), beberapa cara menyusun pakan secara ringkas dapat dilakukan. Beberapa cara yang dilakukan oleh para pembudidaya adalah: system coba-coba (tril and error), system square method, system simultaneosis quation method dan computer.

a. Sistem Trial and Error

Sistem Trial and Error merupakan system yang paling sederhana. Aplikasinya hanya dengan mencoba-coba mencampurkan beberapa bahan pakan tanpa pertimbangan yang masak. Pakan tersebut kemudian dicobakan pada ikan. Apabila hasilnya baik akan digunakan seterusnya. Tetapi umumnya hasil yang diperoleh lebih banyak gagalnya. Semakin ditrial semakin error.

b. Sistem Square Method

Sistem Square Method atau metode segi empat merupakan system pencampuran pakan dengan menggunakan metode matematika secara sederhana. System ini mencoba mengurangkan dan menambahkan komposisi zat-zat makanan yang dicampurkan. Kelemahan sistem ini adalah tidak dapat menyusun bahan pakan dan kebutuhan zat-zat makanan dalam jumlah banyak.


c. Sistem Persamaan Aljabar

Sistem silmutaneos quation method/persamaan aljabar/persamaan x-y merupakan pengembangan metode segi empat. Metode ini mengatasi kelemahan dari metode segi empat tersebut karena dapat membuat pakan dengan jumlah bahan pakan dan macam kebutuhan zat-zat makanan ikan dalam jumlah yang lebih banyak.

d. Sistem computer/ Program UFFF

Program UFFF ini merupakan program yang dapat menyusun pakan dengan sangat mudah dengan komposisi bahan pakan dan zat makanan yang digunakan dapat berjumlah banyak.

2.3 Proses Pembuatan

Menurut Amoy (2010), bahan bahan ditimbang sesuai dengan komposisi pelet yang akan dibuat (tegantung pelet yang dibuat untuk ikan jenis karnivora atau herbivora atau yang lainnya) kemudian bahan dituang ke mesin aduk atau mixer,perlu penambahan cairan dan minyak ikan sesuai keinginan.Setelah dimixer selama 10 mnenit dan adukan benar benar rata (adukan tidak menjadi adonan seperti cara konvesional). Kemudian adukan dicetak dengan mesin ekstruder sistem kering seperti yang ada dipabrik penulis .pelet yang keluar dari mesin ekstruder ini langsung kering hanya perlu diangin - angin kan dengan kipas angin setelah itu pelet siap dipacking dan dipasarkan.

Secara garis besar,proses pembuatan pakan ikan meliputi tahapan kegiatan pengecilan ukuran, premixing, pencampuran, pencetakan, penjemuran, pengemasan dan penyimpanan. Proses – proses tersebut bertujuan untuk meningkatakan nilai nutrisional, memperbaiki nilai organoleptik, menekan biaya produksi, memudahkan konsumen dan memperpanjang umur simpan (Afrianto dan Liviawaty, 2005).

Pada prinsipnya, terdapat dua metode proses pembuatan makanan bentuk pellet, yakni : pellet-milling dan ekstrusi / pemasakan. Teknik pellet-milling masih diterapkan untuk prosesing makanan ikan dan kebanyakan yang menggunakan teknik ekstrusi adalah makanan bentuk pellet untuk udang (Murtidjo,2001).


3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi

Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Nutrisi dalam Pembuatan Pakan adalah sebagai berikut :

· Alat penggilingan : untuk menggiling bahan pakan.

· Timbangan : untuk menimbang bahan pakan.

· Baskom : sebagai wadah pencampuran bahan pakan.

· Nampan : sebagai wadah pakan yang sudah digiling.

· Centong : sebagai alat pengaduk bahan pakan.

· Heater : sebagai alat pemanas air.

· Pisau : untuk memotong pakan yang sudah digiling.

· Serbet : untuk membersihkan meja dan alat yang telah digunakan.

3.2 Bahan dan Fungsi

Adapun bahan yang digunakan dalam Praktikum Nutrisi dalam Pembuatan Pakan adalah sebagai berikut :

· Tepung ikan : sebagai sumber protein dalam pakan ikan.

· Tepung kedelai : sebagai sumber protein dalam pakan ikan.

· Tepung jagung : sebagai sumber energi dalam pakan ikan.

· Tepung dedak : sebagai sumber energi dalam pakan ikan.

· Vitamin : sebagai bahan dalam pembuatan pakan ikan.

· Mineral : sebagai bahan dalam pembuatan pakan ikan.

· Minyak ikan : sebagai bahan tambahan dalam pembuatan pakan ikan.

· Tepung kanji : sebagai bahan perekat dalam pembuatan pakan ikan,

· Air : sebagai pelarut dalam pembuatan pakan ikan.

3.3 SKEMA KERJA

3.4 Analisa Prosedur

Dalam praktikum Nutrisi Ikan tentang Pembuatan Pakan, langkah pertama yang dilakukan adalah disiapkan alat dan bahan. Alat-alat yang digunakan adalah alat penggilingan, timbangan, baskom, nampan, centong, heater, pisau,dan serbet. Sedangkan bahan-bahan yang digunakan adalah tepung ikan, tepung kedelai, tepung jagung, tepung dedak, vitamin dan mineral, minyak ikan, tepung kanji,dan air.

.Setelah alat dan bahan disiapkan, langkah selanjutnya yang dilakukan adalah dibuat formulasi pakan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan. Kemudian disiapkan timbangan digital dengan ketelitian 10-2 gr untuk menimbang bahan-bahan yang telah dikehendaki dan beratnya sesuai dengan formulasi. Lalu ditimbang bahan-bahan menurut komposisi yang telah ditentukan untuk membuat 10 kg pellet.

Langkah berikutnya adalah disiapkan baskom sebagai wadah pencampuran bahan. Lalu diisi bahan baku pakan dari yang paling sedikit dengan tujuan agar pencampuran menjadi rata. Pertama diisi vitamin dan mineral dengan berat terkecil yaitu 2,5 gr. Lalu diisi tepung kanji sebanyak 5 gr yang berfungsi sebagai perekat dalam pakan, diaduk rata. Kemudian diisi tepung kedelai 33,1 gr lalu diaduk hingga rata. Tepung kedelai berfungsi sebagai sumber protein. Diisi dedak 46,08 gr dan diaduk rata. Dedak berfungsi sebagai sumber energi dalam pakan ikan. Lalu diisi tepung ikan 66,2 gr, diaduk rata. Tepung ikan berfungsi sebagai sumber protein dalam pakan ikan. Kemudian diisi tepung jagung 92,13 gr dan diaduk hingga bercampur rata. Tepung jagung berfungsi sebagai sumber energi. Setelah bahan-bahan dimasukkan dalam baskom, kemudian minyak ikan dimasukkan terakhir agar dapat tercampur dengan rata. Minyak ikan berfungsi sebagai bahan tambahan dalam pakan ikan. Kemudian ditambahkan air hangat sedikit demi sedikit sebanyak 10-20% dari berat total bahan hingga tercampur rata hingga terbentuk adonan yang siap digiling. Apabila komposisi ini dikepal tidak pecah, maka sudah siap untuk digiling dan cetak.

Selanjutnya disiapkan alat penggiling pellet. Adonan yang sudah tercampur sempurna dengan kadar air 10-20%, dimasukkan ke dalam alat penggiling untuk digiling dan dicetak. Kemudian digiling. Setelah keluar dari alat penggilingan, pakan dengan bentuk yang panjang-panjang dipotong pendek-pendek menyesuaikan bentuk dan ukuran yang sesuai dengan yang ditentukan. Apabila pellet akan disimpan, maka harus dikeringkan terlebih dahulu dengan panas matahari atau alat pengering lainnya sampai berkadar air kurang dari 12%. Sedangkan apabila diinginkan dalam bentuk remah (crumble) maka pellet yang sudah kering digiling kembali.


4. Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diketahui berdasarkan Praktikum Nutrisi Ikan tentang Pembuatan Pakan adalah sebagai berikut:

- Kandungan nutrisi tepung ikan yaitu:

Komponen

Kandungan

Protein Kasar

60-70 %

Serat Kasar

1,0 %

Kalsium

5,0 %

Fosfor

3,0 %

- Komposisi gizi bungkil kedelai yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Protein kasar

42 – 50 %

Energi metabolis

2825 - 2890 Kkal/kg

Serat kasar

6 %

- Komposisi jagung yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Bahan kering

75 – 90 %

Serat kasar

2,0 %

Protein kasar

8,9 %

Lemak kasar

3,5 %

Energi gross

3918 Kkal/kg

Niacin

26,3 mg/kg

TDN

82 %

Calcium

0,02 %

Fosfor

3000 IU/kg

Vitamin

A

Asam Pantotenat

3,9 mg/kg

Riboflavin

1,3 mg/kg

Tiamin

3,6 mg/kg

- Kandungan Nutrisi Dedak yaitu :

Nutrisi

Kuantitas

Bahan kering

91,0 %

Protein kasar

13,5 %

Lemak kasar

0,6 %

Serat kasar

13.0 %

Energi metabolis

1890,0 kal/kg

Calcium

0,1 %

Total Fosfor

1,7 %

Vitamin

A

Asam Pantotenat

22,0 mg/kg

Riboflavin

3,0 mg/kg

Tiamin

22,8 mg/kg

- Beberapa cara yang dilakukan untuk penyusunan pakan adalah: system coba-coba (tril and error), system square method, system simultaneosis quation method dan computer.

- Pada praktikum pembuatan pakan yang dilakukan adalah dengan penyusunan formulasi yang berbeda-beda tiap kelompok, lalu pembuatan adonan dan penggilingan serta pencetakan.

4.2 Saran

Agar dalam pelaksanaan praktikum selanjutnya dapat berjalan dengan baik dan lancar, sehingga harus terjalin komunikasi antara asisten dengan praktikan. Dan masalah – masalah yang terjadi dalam praktikum dapat dicegah.


DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Eddy dan Evi Liviawaty.2005.Pakan Ikan.Kanisius.Yogyakarta.

Amoy.2010. Cara Membuat Pakan Ikan. http://gendonklayan-agrobisnisalagendonbae.blogspot.com/2010/03/cara-membuat-pakan-ikan.html .

Handajani, Hany dan Wahyu Widodo. 2010. Nutrisi Ikan. UMM PRESS: Malang.

Kordi dan Gufron.2010.Buku Pintar Pemeliharaan 14 Ikan Air Tawar Ekonomis di Keramba Jaring Apung.Lily publisher.Jogjakarta.

Masyamir. 2001. Membuat Pakan Ikan Buatan. ftp://ftp.itb.ac.id/pub/misc/belajar.internetsehat.org/pustaka/pendidikan/materi-kejuruan/pertanian/budi-daya-ikan-air-tawar/membuat_pakan_ikan_buatan.pdf. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2011 pukul 16:40 WIB.

Murtidjo, Bambang Agus. 2001. Pedoman Meramu Pakan Ikan. Kanisius: Yogyakarta.

Papaji. 2010. Bahan Pakan dan Kebutuhan Zat Lainnya. http://papaji.forumotion.com/t3069-bahan-pakan-dan-kebutuhan-zat-lainya#32931. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2011 pukul 16:16 WIB.

Syahputra, Andrian.2005.Rancang bangun alat pembuat pakan ikan mas dan ikan lele bentuk pellet. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/7552/1/10E00030.pdf

7 komentar:

  1. Terimakasih informasinya
    Ada obat buat ikan agar tidak berjamur


    Terimakasih, salam ngeblog dan kunjungi blog kami

    Obat Kista

    Obat TBC

    Obat Batu Empedu

    BalasHapus
  2. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical
    Hand sanitizer
    Evaporator
    Oli Grease

    BalasHapus
  3. kami dari CV Arya Putra Mandiri, berdiri sejak tahun 1997 sudah 20tahun lebih eksis mensuplai kebutuhan packing industri baik karung, pallet, terpal dan lain sebagainya dan sudah bekerja sama lebih dari 20 pabrik yang ada di Nusantara, perusahaan kami sudah memiliki badan hukum yang valid, dan tetap

    kami bisa mengirim ke seluruh Nusantara, baik Kalimantan, Makasar, Papua, Nusa tenggara, Sumatra dan pulau Jawa, biasanya jumbo bag untuk wadah isi pengemasan bahan baku atau bahan produk jadi, seperti biji plastik, pasir, pasir besi, arang, sawit, biji-bijian, tepung, semen, pasir silika, garam, dan lain sebagainya yang tentunya kualitas kami tidak akan terkontaminasi dengan produk anda

    stok kami selalu ready berapapun, jangan khawatir bila ingin yang baru kita bis buatkan sesuai request costumer

    Salam hormat
    Fikri Efridho, wa/Tlp 082118294180

    BalasHapus
  4. Raih Kemenangan Besar Anda Disitus MARIO QQ, Hanya Dengan Modal Rp.10.000 Anda Bisa Menangkan Jackpot Jutaan Rupiah Setiap Harinya !!!

    ✅ BONUS TURN OVER 0.3%
    ✅ BONUS REFFERAL 15%
    ✅ WIN RATE GAME 96,9%
    ✅ 100% PLAYER Vs PLAYER ( NO ROBOT & ADMIN )
    ✅ Minimal Deposit Bank : Rp.10.000 (BCA MANDIRI BNI BRI DANAMON)
    ✅ Minimal Deposit Pulsa : Rp.10.000
    ✅ Support E-Cash : GOPAY , DANA , OVO , LINK

    Berapapun Kemenangan Bosku Pasti Akan Kami Bayar dan Kita Proses Dengan Cepat !!!
    Hanya Disitus MARIO QQ Yang Memberikan JACKPOT dan BONUS TURN OVER Yang FANTASTIS Loh !!! Ayo Tunggu Apalagi Buruan Daftarkan dan Mainkan
    Langsung Disitus Resmi MARIO QQ Dibawah Ini melalui :
    WHATSAPP +62 821-4331-1663

    Link Alternatif :
    - www.marioqq88. club
    - www.marioqq88. org

    BalasHapus
  5. Dengan banyaknya yang menyukai burung lovebird, harga jual burung ini pun sangat tinggi dan meningkat, seiring dengan berjalannya waktu. Sehingga wajar, bila para peternak burung berlomba-lomba membudidayakan burung lovebird agar meraup banyak keuntungan. Namun hal yang banyak terjadi, dalam proses budidaya/beternak burung lovebird, Kita sering mengalami kegagalan untuk mengawinkan keduanya (jantan dan betina). Alasannya cukup simpel, tidak sedikit burung. Masih berkaitan Jika menggunakan cabai bubuk korea warnanya akan jauh lebih merah dan jika menggunakan cabai lokal warnanya tidak secerah cabai korea tapi rasanya lebih mantap.
    Cara Membuat Pakan Lele Sistem Pencernaan Kelinci Ufa Bunga SMartphone

    BalasHapus
  6. BetMGM Casino and Resort - Jackson County, MS - JTM Hub
    Enjoy 안양 출장안마 our casino 안산 출장안마 gaming and luxury resort amenities including slots, table games, and 전주 출장마사지 bingo. Jt MGM welcomes you with a full 경기도 출장마사지 casino experience. 강릉 출장샵

    BalasHapus